kumpulan cerita ibu rumah tangga

Kamis, 03 September 2015

Meracau Sendiri

Hahaha... Maaf ya kalau
gambar ilustrasinya begini =D
Sumber
Apakah kita ini termasuk orang yang tanpa disadari suka meracau sendiri? Kalau saya sendiri jujur mengakuinya ya, terkadang saya termasuk orang yang suka meracau sendiri, apalagi bila ada hal-hal yang terjadi diluar dari rencana atau prediksi saya. Mungkin lebih tepatnya ngedumel sendiri kali ya =D

Kegiatan aneh ini pernah juga saya temui pada beberapa orang saat saya sedang bepergian. Contohnya, saat kemarin saya sedang menuju ke daerah Senen dan menumpang angkutan moda commuter line. Di dalam commuter line itu saya tidak kebagian tempat duduk (yah memang lebih baik memberikan jatah tempat duduk kita kepada orang yang lebih membutuhkan kan ;) ), posisi berdiri saya dekat dengan pintu. Sambil bersandar dan berpegangan pada teralis baja yang menempel di pintu saya asyik memperhatikan satu per satu penumpang yang ada di dalam gerbong khusus wanita yang saya naiki ini.

Tidak lama kemudian, naiklah beberapa orang penumpang dari stasiun Cilebut. Seorang wanita yang membawa tas ransel berukuran lumayan besar dan terlihat berat plus dengan dua buah tas jinjing berukuran sedang yang juga terlihat penuh berdiri di hadapan saya. Sebenarnya saat itu saya sedang mengantuk dan mulai memejamkan mata, namun rasa kantuk saya tiba-tiba hilang saat si wanita tersebut mulai meracau sendiri.

Ahaaayyy… saya mah cuma senyum-senyum saja dalam hati ya. Entah apa yang terjadi di tempat kerjanya, namun sepertinya pekerjaan yang sedagn di-handle-nya sedang menumpuk dan harus diselesaikan satu per satu. Dia sibuk dengan telepon selulernya, baik itu memencet-mencet keyboard­-nya atau berulang kali menelepon. Setiap selesai menelepon, dia akan kembali meracau, ngedumel tentang pekerjaan yang masih pending.

Hahaha… maaf ya mbak, saya bukannya ingin sok tahu atau ingin ikut campur atau menceritakan tentang apa yang mbak lakukan, meskipun saya tidak mengenal mbak tapi jujur saja ya mbak, apa yang mbak lakukan di tempat umum seperti itu bisa mengundang penilaian negatif tentang diri mbak sendiri =) Lucu rasanya mendengar celotehan atau omelan orang yang tidak kita kenal, bahkan kita tidak tahu apa sebenarnya masalah yang sedang dihadapinya. Saya sie “menangkap” kesan dari si mbak bahwa dia pengen saya ini bertanya tentang masalahnya, atau bisa jadi dia ingin menghilangkan rasa groginya, atau bisa juga karena dia memang ingin terlihat sibuk agar tidak bosan =D . Wallahu’alam…

Yah, pada intinya kalau kita ini sedang menghadapi masalah dan situasinya kita sedang berada di tempat umum, ada baiknya kita ngedumel saja di dalam hati. Kalau kita meracau, ngedumel, mengomel atau bahkan marah-marah di dalam hati kan tidak ada yang tahu karena tidak akan ada orang yang bisa mendengarnya. Jangan sampai tanpa kita sadari meracau tidak jelas dan terdengar cukup jelas oleh orang lain, bisa dibilang orang aneh nanti, hehehe =D

Yah, apa pun itu yang kita lakukan hendaklah bisa melihat dan membaca sikon yang ada di sekeliling kita. Belajar untuk lebih bijaksana dalam bertindak dan berucap. Bukankah setiap apa yang kita lakukan dan kita ucapkan merupakan refleksi dari sisi pribadi kita sendiri? So, more be careful yah mak… =)




-030915-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar