kumpulan cerita ibu rumah tangga

Sabtu, 29 Agustus 2015

Cara Menabung yang Efektif Untuk IRT

Zaman sekarang ini harus pintar-pintar berhemat ya ibu-ibu, emak-emak, bunda-bunda, ummi-ummi, mama-mama… Harus pintar-pintar me-manage keuangan dan berusaha untuk menyisihkan sebagian rezeki untuk ditabung dan untuk para kaum duafa. Memang sie ada sebagian ibu rumah tangga yang berusaha keras untuk menabung, meskipun pada akhirnya tabungannya sering terkuras untuk hal-hal mendesak lainnya, jadi ya tetap sabar meskipun target tabungan tidak pernah mencukupi nominal yang kita idam-idamkan =D Meskipun sesulit itu untuk menabung, tapi kita sadar benar bahwa menabung itu sangat diperlukan, dan akan sangat berguna untuk masa-masa sulit.

Di lingkungan tempat tinggal saya terdapat dua buah sistem menabung yang menurut saya sangat efektif dan sangat membantu IRT yang notabene memiliki budget terbatas untuk segala keperluan rumah tangga. Saya akan menjabarkan kedua sistem tersebut satu persatu. Here we go…

Sistem Tabungan Uang Harian
Sistem Tabungan Uang Harian ini memang saya yang memberi judulnya =D Sesuai dengan namanya sistem menabung ini dijalankan secara harian. Caranya seperti ini, ada seorang IRT yang memang memiliki side job untuk menawarkan kepada IRT lainnya agar ikut menabung bersama dia. Katakanlah IRT yang bertugas tersebut Ibu A. Ibu A ini memiliki tabungan di bank dan mengajak pada IRT lainnya untuk menabung secara harian, nominalnya dibebaskan dan disesuaikan dengan keadaan, terserah mau nabung berapa saja per harinya, mau seribu mau dua ribu atau sepuluh ribu.

Setiap pagi, dari hari Senin sampai Sabtu, Ibu A tersebut akan berkeliling dan mendatangi rumah IRT yang akan menabung. Ibu A memiliki buku tabungan khusus untuk para IRT yang menabung ini, jadi semacam buku tabungan sederhana ala IRT. Ibu A akan mencatat transaksi apa pun yang terjadi, baik itu menabung (debet), ataupun diambil (kredit) bahkan hutang (bagi IRT yang berhutang tentunya).

Putaran menabung ini selama satu tahun, biasanya dimulai setelah moment Lebaran Idul Fitri dan akan selesai menjelang Lebaran Idul Fitri di tahun berikutnya. Jadi lumayankan uangnya untuk modal bikin kue atau beli baju baru atau untuk THR =D Namun nominal tabungan akhir kita ya disesuaikan dengan transaksi apa saja yang kita lakukan, syukur-syukur bila kita berkomitmen dan konsisten untuk menabung, katakanlah 5000 rupiah per hari, nah kita bisa mendapatkan uang kurang lebih 1.750.000! Akan lain ceritanya bila suatu saat kita mengambil uang tabungan kita, ya siap-siap menerima uang yang berbeda dari target kita sebelumnya ya =D

Sedangkan bila ingin berhutang, tetap akan dicatat, dan setiap hari kita akan membayar (mencicil) hutang tersebut. Menurut saya, cara ini lumayan meringankan beban IRT, karena kita tidak pernah tahu kapan kita benar-benar memerlukan “bantuan” untuk keadaan mendesak. Meskipun kalau saya pribadi, saya sangaaattt menghindari untuk berhutang. Bukannya sombong, tapi prinsip saya seperti ini, “Biarkan susah asalkan jangan berhutang. Biarkan hidup sederhana asalkan pikiran tenang dari hutang” hehehe… Berhutang akan kami lakukan untuk keadaan yang memang benar-benar mendesak, tidak ada alasan lainnya. Kalau hanya karena ingin memiliki TV flat lantas berhutang mah mending tetap nonton pakai TV yang kecil saja tapi hati tenang karena tidak dikejar-kejar tagihan hutang terus, hahaha =D

Secara garis besar, menabung dengan sistem ini bisa dikategorikan ke dalam sistem simpan pinjam, jadi sesame anggotanya bisa saling membantu tanpa harus merugikan satu dengan lainnya. Cara pembagian keuntungannya bagaimana? Waduh, kalau ibu-ibu ini ya, selalu cepat perhitungannya kalau berkaitan dengan untung =D Keuntungan bagi kita ya kita jadi bisa memiliki “deposito” yang murah meriah dan berguna, bisa diambil kapan saja tanpa harus melalui birokrasi yang ribet. Saya yakin sebagian IRT pasti memiliki tabungan pribadi di tabungan konvensional, tapi saya juga yakin tabungan kita di bank-bank tersebut tidak akan bertahan lama, dalam artian tidak awet bukan karena kredibilitas bank-nya tapi kredibilitas kitanya (dikit-dikit diambil, dikit-dikit ke ATM, dikit-dikit nge-debet, dikit-dikit… lama-lama habissss =D).

Sistem menabung ini tidak menggunakan istilah bunga loh ya, kita sebagai anggota yang ikut menabung tidak akan mendapatkan persenan bunga dari uang yang kita tabung, hitung-hitung kita belajar melepaskan diri dari riba ya, Insya Alloh =) Sedangkan keuntungan untuk Ibu A tersebut ya kita bisa memberikan uang seikhlasnya kepada beliau, memberikan “uang capek” istilahnya, itu juga tidak diharuskan memberikan berapa, pokoknya sesuai dengan keadaan dan keikhlasan hati kita untuk memberikan “upah” kepadanya. Tapi kalau Ibu A tersebut menggunakan bunga yang dia dapatkan dari hasil tabungan semua anggota ya itu Wallahu’alam ya… =)

Inti dari sistem ini adalah kepercayaan. Dan biasanya di masing-masing lingkungan memiliki orang-orang yang memang dipercaya dan amanah. Lain ceritanya bila orang yang menjalankannya adalah orang yang diragukan keamanahannya, sebaiknya tidak usah. Jadi sebelum ikutan menabung dengan cara ini ditelusuri dulu orang yang akan menjalaninya ya, curiga memang tidak boleh tapi waspada tentu saja boleh kaaannn =D


Sistem Tabungan Barang (Mingguan)
Sistem menabung yang kedua ini juga seru loh ibu-ibu, emak-emak, bunda-bunda, ummi-ummi, mama-mama…. Langsung saja saya jelaskan. Ada sebuah agen yang khusus menangani sistem menabung khusus barang. Mereka memiliki daftar barang dan harga yang memudahkan kita untuk memilih, mau menabung untuk mendapatkan barang-barang apa dan disesuaikan dengan cicilan harga barangnya. Umumnya barang-barang yang akan didapatkan adalah sembako, jajanan anak-anak (snack), minuman ringan, sirup, biskuit, roti kaleng, bahan-bahan kue, hingga ke seragam sekolah.

Ada yang sudah dikelompokkan menjadi per paket, yaitu :
Paket Harian Sembako yang terdiri dari beras, minyak goreng, gula, susu, daging, telur, mie instant, tepung terigu dan kerupuk, yang memiliki harga antara 1.200 sampai 2.600 rupiah per minggu.
Paket Harian Kue yang terdiri dari kue-kue kering, biskuit, roti kaleng, sirup, minuman ringan, dan bahan-bahan kue, yang memiliki harga antara 1.100 sampai 2.700 per minggu.
Paket Keluarga yang terdiri dari makanan ringan, minuman ringan, jajanan anak-anak, alat-alat tulis, seragam sekolah, plus keranjang atau bak cucian, yang memiliki harga antara 1.100 sampai 2.200 per minggu.
Paket Parcel Anak yang terdiri dari jajanan anak-anak yang memiliki harga antara 500 sampai 600 rupiah per minggu.
Sedangkan pilihan lainnya adalah barang-barang yang terdapat di semua paket tersebut di atas namun per pcs, jadi bila ingin menabung sesuai dengan kebutuhan dan budget yang terbatas sebaiknya memilih pilihan ini, selain lebih fleksibel, pilihan ini juga lebih nyaman di harga dan cocok sesuai dengan apa yang kita butuhkan.

Kalau saya pribadi lebih menyukai pilihan bebas yang fleksibel seperti itu, contoh pilihannya seperti capture kertas pilihan barang-barang yang telah saya tulis di bawah ini.


Lihat saja, saya focus menabung untuk kebutuhan bikin kue untuk Lebaran tahun depan nanti, lumayan kan hanya dengan 500 rupiah per minggu saya tidak akan pusing memikirkan untuk membeli bahan-bahan kue nantinya, ya paling tambahan dikit-dikit saja =D

Durasi waktu menabungnya sama seperti Sistem Tabungan Uang Harian, yaitu dimulai setelah moment Lebaran Idul Fitri dan akan selesai menjelang Lebaran Idul Fitri di tahun berikutnya, sekitar 45 minggu. Barang-barang yang telah kita pesan tersebut diantarkan langsung ke rumah pada minggu ke-2 atau minggu ke-3 bulan puasa (Ramadhan) kecuali untuk pesanan daging sapid an ayam yang diantarkan H-2 Lebaran.

Bila kita memiliki pesanan barang-barang dengan total tabungan dengan angka ganjil, misalnya 4700 rupiah dan kita ingin menggenapkan menjadi 5000 rupiah tapi tidak ingin mengambil barang lainnya, maka uang kembaliannya akan menjadi tabungan uang bagi kita. Sehingga kita bisa mendapatkan barang-barang kebutuhan sesuai dengan harga 4700 rupiah per minggu plus tabungan uang sebesar 300 rupiah dikalikan 45 minggu yaitu kurang lebih 13.500 rupiah =D

Demikianlah penjabaran (cerita) saya tentang sistem menabung yang efektif untuk IRT. Apakah ada sistem menabung yang sama di lingkungan rumah ibu-ibu, emak-emak, bunda-bunda, ummi-ummi, dan mama-mama? Atau justru berniat untuk melakukan dan menerapkan sistem menabung yang sama seperti ini? Apa pun jenis sistemnya, intinya tetap satu, yaitu rajinlah menabung =D




-290815-

10 komentar:

  1. Makasih sharing tips-nya ya mak ;)

    BalasHapus
  2. Wah manteb nih mbak tipsnya, tengkiu yak

    BalasHapus
  3. Aku nggak pernah bisa nabung secara serius. Cuma kalo tiap kalo lihat receh pasti aku kumpulin di toples. Malah recehan itu yang akhirnya menggunung :D

    BalasHapus
  4. Kalau begitu. recehannya ditukerin aja mb, kan lumayan =D

    BalasHapus
  5. Bermanfaat :)
    Menabung itu penting banget, untuk rencana masa depan kita. mari menabung dari sekarang
    Ijin berbagi untuk info lengkapnya Cara Mudah Menabung dan Pasti Kamu Bisa Melakukannya

    BalasHapus