Zaman
sekarang ini harus pintar-pintar berhemat ya ibu-ibu, emak-emak, bunda-bunda,
ummi-ummi, mama-mama… Harus pintar-pintar me-manage keuangan dan berusaha untuk menyisihkan sebagian rezeki untuk
ditabung dan untuk para kaum duafa. Memang sie ada sebagian ibu rumah tangga
yang berusaha keras untuk menabung, meskipun pada akhirnya tabungannya sering
terkuras untuk hal-hal mendesak lainnya, jadi ya tetap sabar meskipun target tabungan
tidak pernah mencukupi nominal yang kita idam-idamkan =D Meskipun sesulit itu
untuk menabung, tapi kita sadar benar bahwa menabung itu sangat diperlukan, dan
akan sangat berguna untuk masa-masa sulit.
Di lingkungan
tempat tinggal saya terdapat dua buah sistem menabung yang menurut saya sangat
efektif dan sangat membantu IRT yang notabene memiliki budget terbatas untuk segala keperluan rumah tangga. Saya akan
menjabarkan kedua sistem tersebut satu persatu. Here we go…
Sistem
Tabungan Uang Harian ini memang saya yang memberi judulnya =D Sesuai dengan
namanya sistem menabung ini dijalankan secara harian. Caranya seperti ini, ada
seorang IRT yang memang memiliki side job
untuk menawarkan kepada IRT lainnya agar ikut menabung bersama dia. Katakanlah IRT
yang bertugas tersebut Ibu A. Ibu A
ini memiliki tabungan di bank dan mengajak pada IRT lainnya untuk menabung
secara harian, nominalnya dibebaskan dan disesuaikan dengan keadaan, terserah
mau nabung berapa saja per harinya, mau seribu mau dua ribu atau sepuluh ribu.
Setiap
pagi, dari hari Senin sampai Sabtu, Ibu A tersebut akan berkeliling dan
mendatangi rumah IRT yang akan menabung. Ibu A memiliki buku tabungan khusus
untuk para IRT yang menabung ini, jadi semacam buku tabungan sederhana ala IRT.
Ibu A akan mencatat transaksi apa pun yang terjadi, baik itu menabung (debet),
ataupun diambil (kredit) bahkan hutang (bagi IRT yang berhutang tentunya).
Putaran
menabung ini selama satu tahun, biasanya dimulai setelah moment Lebaran Idul Fitri dan akan selesai menjelang Lebaran Idul
Fitri di tahun berikutnya. Jadi lumayankan uangnya untuk modal bikin kue atau
beli baju baru atau untuk THR =D Namun nominal tabungan akhir kita ya
disesuaikan dengan transaksi apa saja yang kita lakukan, syukur-syukur bila kita
berkomitmen dan konsisten untuk menabung, katakanlah 5000 rupiah per hari, nah
kita bisa mendapatkan uang kurang lebih 1.750.000! Akan lain ceritanya bila
suatu saat kita mengambil uang tabungan kita, ya siap-siap menerima uang yang
berbeda dari target kita sebelumnya ya =D
Sedangkan
bila ingin berhutang, tetap akan dicatat, dan setiap hari kita akan membayar
(mencicil) hutang tersebut. Menurut saya, cara ini lumayan meringankan beban
IRT, karena kita tidak pernah tahu kapan kita benar-benar memerlukan “bantuan”
untuk keadaan mendesak. Meskipun kalau saya pribadi, saya sangaaattt
menghindari untuk berhutang. Bukannya sombong, tapi prinsip saya seperti ini, “Biarkan
susah asalkan jangan berhutang. Biarkan hidup sederhana asalkan pikiran tenang
dari hutang” hehehe… Berhutang akan kami lakukan untuk keadaan yang memang
benar-benar mendesak, tidak ada alasan lainnya. Kalau hanya karena ingin
memiliki TV flat lantas berhutang mah
mending tetap nonton pakai TV yang kecil saja tapi hati tenang karena tidak
dikejar-kejar tagihan hutang terus, hahaha =D
Secara
garis besar, menabung dengan sistem ini bisa dikategorikan ke dalam sistem simpan
pinjam, jadi sesame anggotanya bisa saling membantu tanpa harus merugikan satu
dengan lainnya. Cara pembagian keuntungannya bagaimana? Waduh, kalau ibu-ibu
ini ya, selalu cepat perhitungannya kalau berkaitan dengan untung =D Keuntungan
bagi kita ya kita jadi bisa memiliki “deposito” yang murah meriah dan berguna,
bisa diambil kapan saja tanpa harus melalui birokrasi yang ribet. Saya yakin
sebagian IRT pasti memiliki tabungan pribadi di tabungan konvensional, tapi
saya juga yakin tabungan kita di bank-bank tersebut tidak akan bertahan lama,
dalam artian tidak awet bukan karena kredibilitas bank-nya tapi kredibilitas
kitanya (dikit-dikit diambil, dikit-dikit ke ATM, dikit-dikit nge-debet, dikit-dikit… lama-lama habissss
=D).
Sistem
menabung ini tidak menggunakan istilah bunga loh ya, kita sebagai anggota yang
ikut menabung tidak akan mendapatkan persenan bunga dari uang yang kita tabung,
hitung-hitung kita belajar melepaskan diri dari riba ya, Insya Alloh =)
Sedangkan keuntungan untuk Ibu A tersebut ya kita bisa memberikan uang
seikhlasnya kepada beliau, memberikan “uang capek” istilahnya, itu juga tidak
diharuskan memberikan berapa, pokoknya sesuai dengan keadaan dan keikhlasan
hati kita untuk memberikan “upah” kepadanya. Tapi kalau Ibu A tersebut
menggunakan bunga yang dia dapatkan dari hasil tabungan semua anggota ya itu
Wallahu’alam ya… =)
Inti
dari sistem ini adalah kepercayaan. Dan biasanya di masing-masing lingkungan
memiliki orang-orang yang memang dipercaya dan amanah. Lain ceritanya bila
orang yang menjalankannya adalah orang yang diragukan keamanahannya, sebaiknya
tidak usah. Jadi sebelum ikutan menabung dengan cara ini ditelusuri dulu orang
yang akan menjalaninya ya, curiga memang tidak boleh tapi waspada tentu saja
boleh kaaannn =D
Sistem Tabungan Barang (Mingguan)
Sistem
menabung yang kedua ini juga seru loh ibu-ibu, emak-emak, bunda-bunda,
ummi-ummi, mama-mama…. Langsung saja saya jelaskan. Ada sebuah agen yang khusus
menangani sistem menabung khusus barang. Mereka memiliki daftar barang dan
harga yang memudahkan kita untuk memilih, mau menabung untuk mendapatkan
barang-barang apa dan disesuaikan dengan cicilan harga barangnya. Umumnya barang-barang
yang akan didapatkan adalah sembako, jajanan anak-anak (snack), minuman ringan,
sirup, biskuit, roti kaleng, bahan-bahan kue, hingga ke seragam sekolah.
Ada yang
sudah dikelompokkan menjadi per paket, yaitu :
Paket
Harian Sembako yang terdiri dari beras, minyak goreng, gula, susu, daging,
telur, mie instant, tepung terigu dan kerupuk, yang memiliki harga antara 1.200
sampai 2.600 rupiah per minggu.
Paket
Harian Kue yang terdiri dari kue-kue kering, biskuit, roti kaleng, sirup,
minuman ringan, dan bahan-bahan kue, yang memiliki harga antara 1.100 sampai 2.700
per minggu.
Paket
Keluarga yang terdiri dari makanan ringan, minuman ringan, jajanan anak-anak,
alat-alat tulis, seragam sekolah, plus keranjang atau bak cucian, yang memiliki
harga antara 1.100 sampai 2.200 per minggu.
Paket
Parcel Anak yang terdiri dari jajanan anak-anak yang memiliki harga antara 500
sampai 600 rupiah per minggu.
Sedangkan
pilihan lainnya adalah barang-barang yang terdapat di semua paket tersebut di
atas namun per pcs, jadi bila ingin menabung sesuai dengan kebutuhan dan budget yang terbatas sebaiknya memilih
pilihan ini, selain lebih fleksibel, pilihan ini juga lebih nyaman di harga dan
cocok sesuai dengan apa yang kita butuhkan.
Kalau
saya pribadi lebih menyukai pilihan bebas yang fleksibel seperti itu, contoh
pilihannya seperti capture kertas
pilihan barang-barang yang telah saya tulis di bawah ini.
Lihat
saja, saya focus menabung untuk kebutuhan
bikin kue untuk Lebaran tahun depan nanti, lumayan kan hanya dengan 500 rupiah
per minggu saya tidak akan pusing memikirkan untuk membeli bahan-bahan kue
nantinya, ya paling tambahan dikit-dikit saja =D
Durasi
waktu menabungnya sama seperti Sistem Tabungan Uang Harian, yaitu dimulai
setelah moment Lebaran Idul Fitri dan
akan selesai menjelang Lebaran Idul Fitri di tahun berikutnya, sekitar 45
minggu. Barang-barang yang telah kita pesan tersebut diantarkan langsung ke
rumah pada minggu ke-2 atau minggu ke-3 bulan puasa (Ramadhan) kecuali untuk
pesanan daging sapid an ayam yang diantarkan H-2 Lebaran.
Bila
kita memiliki pesanan barang-barang dengan total tabungan dengan angka ganjil,
misalnya 4700 rupiah dan kita ingin menggenapkan menjadi 5000 rupiah tapi tidak
ingin mengambil barang lainnya, maka uang kembaliannya akan menjadi tabungan
uang bagi kita. Sehingga kita bisa mendapatkan barang-barang kebutuhan sesuai
dengan harga 4700 rupiah per minggu plus tabungan uang sebesar 300 rupiah
dikalikan 45 minggu yaitu kurang lebih 13.500 rupiah =D
Demikianlah
penjabaran (cerita) saya tentang sistem menabung yang efektif untuk IRT. Apakah
ada sistem menabung yang sama di lingkungan rumah ibu-ibu, emak-emak,
bunda-bunda, ummi-ummi, dan mama-mama? Atau justru berniat untuk melakukan dan
menerapkan sistem menabung yang sama seperti ini? Apa pun jenis sistemnya,
intinya tetap satu, yaitu rajinlah menabung =D
-290815-
Makasih sharing tips-nya ya mak ;)
BalasHapusMakasih kembali atas kunjungannya mak :)
HapusWah manteb nih mbak tipsnya, tengkiu yak
BalasHapusSama2 mb :)
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusAku nggak pernah bisa nabung secara serius. Cuma kalo tiap kalo lihat receh pasti aku kumpulin di toples. Malah recehan itu yang akhirnya menggunung :D
BalasHapusKalau begitu. recehannya ditukerin aja mb, kan lumayan =D
BalasHapusBermanfaat :)
BalasHapusMenabung itu penting banget, untuk rencana masa depan kita. mari menabung dari sekarang
Ijin berbagi untuk info lengkapnya Cara Mudah Menabung dan Pasti Kamu Bisa Melakukannya
Thx infonya
BalasHapus