kumpulan cerita ibu rumah tangga

Kamis, 03 September 2015

Meracau Sendiri

Hahaha... Maaf ya kalau
gambar ilustrasinya begini =D
Sumber
Apakah kita ini termasuk orang yang tanpa disadari suka meracau sendiri? Kalau saya sendiri jujur mengakuinya ya, terkadang saya termasuk orang yang suka meracau sendiri, apalagi bila ada hal-hal yang terjadi diluar dari rencana atau prediksi saya. Mungkin lebih tepatnya ngedumel sendiri kali ya =D

Kegiatan aneh ini pernah juga saya temui pada beberapa orang saat saya sedang bepergian. Contohnya, saat kemarin saya sedang menuju ke daerah Senen dan menumpang angkutan moda commuter line. Di dalam commuter line itu saya tidak kebagian tempat duduk (yah memang lebih baik memberikan jatah tempat duduk kita kepada orang yang lebih membutuhkan kan ;) ), posisi berdiri saya dekat dengan pintu. Sambil bersandar dan berpegangan pada teralis baja yang menempel di pintu saya asyik memperhatikan satu per satu penumpang yang ada di dalam gerbong khusus wanita yang saya naiki ini.

Selasa, 01 September 2015

Rekapitulasi Uang Belanja

Sumber
Saat ini saya sedang senggang, belum ada orderan kerjaan percetakan, jadi waktu luang ini saya gunakan untuk meng­-update laporan keuangan rumah tangga saya atau biasa saya beri judul “Rekapitulasi Uang Belanja”. Menulis dan mencatat semua kebutuhan atau keperluan belanja sehari-hari memang telah lama saya lakukan, bahkan saya melakukan hal ini sejak saya masih kuliah, sekitar tahun 2007, waahhh sudah kurang lebih 8 tahunan ya =D

Awal kebiasaan ini berlatar belakang saat saya kebingungan, uang saku yang biasa diberikan oleh orang tua koq cepat sekali habis ya, dan saya juga sulit untuk menelusuri kemana saja uang itu telah saya pergunakan. Maklum, masih jiwa muda seorang mahasiswi, pengen beli ini pengen beli itu, pengen main ke sana pengen main ke situ, pengen beli buku ini pengen beli buku itu. Yah, intinya adalah sikap konsumtif yang tidak terkendali yang terjadi tanpa kita sadari. Inginnya sie berhemat dengan cara menabung, tapi tetap saja ada seribu alasan untuk “mengorek-ngorek” tabungan dan mencoba mengeluarkan isinya lagi. Hayooo siapa yang pernah melakukan (menjebol tabungannya) hal ini juga? =D

Minggu, 30 Agustus 2015

Bicara Tentang Gengsi

Sumber
Bicara tentang gengsi dimana setiap orang pasti memilikinya. Rasa gengsi itu ada karena kita memiliki harga diri dan keegoisan untuk selalu dihargai oleh orang lain. Wajar sie ya kalau kita memiliki rasa gengsi ini, apalagi kaun hawa seperti kita ini =D Namun rasa gengsi itu akan berubah menjadi hal yang justru menjatuhkan harga diri kita sendiri dan tentu saja bisa menyusahkan hidup kita juga.

Mohon maaf sebelumnya bila ada yang tersinggung dengan apa yang saya sampaikan ini, saya hanya ingin sharing dengan tema gengsi ini, saya hanya ingin bertukar cerita bahwa tidak mengapa kita memiliki rasa gengsi, namun alangkah lebih baiknya bila kita mampu untuk menyimpan dan mengesampingkan rasa gengsi tersebut, khususnya untuk saat-saat tertentu dan pada suatu situasi atau kondisi yang kurang menyenangkan.

Sabtu, 29 Agustus 2015

Cara Menabung yang Efektif Untuk IRT

Zaman sekarang ini harus pintar-pintar berhemat ya ibu-ibu, emak-emak, bunda-bunda, ummi-ummi, mama-mama… Harus pintar-pintar me-manage keuangan dan berusaha untuk menyisihkan sebagian rezeki untuk ditabung dan untuk para kaum duafa. Memang sie ada sebagian ibu rumah tangga yang berusaha keras untuk menabung, meskipun pada akhirnya tabungannya sering terkuras untuk hal-hal mendesak lainnya, jadi ya tetap sabar meskipun target tabungan tidak pernah mencukupi nominal yang kita idam-idamkan =D Meskipun sesulit itu untuk menabung, tapi kita sadar benar bahwa menabung itu sangat diperlukan, dan akan sangat berguna untuk masa-masa sulit.

Di lingkungan tempat tinggal saya terdapat dua buah sistem menabung yang menurut saya sangat efektif dan sangat membantu IRT yang notabene memiliki budget terbatas untuk segala keperluan rumah tangga. Saya akan menjabarkan kedua sistem tersebut satu persatu. Here we go…

Selasa, 18 Agustus 2015

Barang-Barang DIY Juga Ada Di Rumah Kami Loh...

Pengen punya ruang tamu
yang simple seperti ini :)
Sumber
Bagi siapapun rumah adalah tempat paling nyaman sedunia, merupakan tempat pulang yang paling dituju, merupakan tempat yang paling istimewa, dan merupakan tempat tersimpannya seluruh memori kehidupan kita. Rumah bagi saya dan suami adalah tempat dimana kesederhanaan berada, dengan segala kekurangannya, dengan segala kesejukan dan kedamainnya.

Rumah yang kami tempati ini adalah rumah sederhana yang merupakan bangunan lama, maklum, warisan dari Bapak Mertua saya (Alm). Kami menempati bagian samping rumah, dimana terdapat bagunan terpisah meskipun masih berada satu atap dengan bangunan utamanya. Bangunan utama rumah ditinggali oleh Ummi (Ibu Mertua) dan ipar saya, sehingga bila suami pergi kerja saya tidak merasakan kesepian.

Dinding rumah kami tergolong “dinding siaga”, karena terlihat rapuh dan kurang kuat, mungkin karena bangunan lama yang terbuat dari campuran pasir, kerikil dan kapur. Saat pindah ke rumah ini saya merasa was-was dan khawatir (sampai sekarang sie khawatirnya masih ada =D), takut tiba-tiba dindingnya roboh =’(  Ingin sekali rasanya melakukan renovasi rumah, minimal membongkar dinding dan mengganti gentengnya agar kami dapat tinggal dengan lebih nyaman dan tidak khawatir lagi….

Senin, 10 Agustus 2015

Sudah Biasa...

“Sudah biasa…” mungkin itu yang akan kita ucapkan bila kita mendapatkan perlakukan yang sama dari orang lain. Mungkin karena sudah terlalu sering diperlakukan seperti itu jadi kita merasa percuma bila bertindak atau berlaku. Mungkin karena kita sudah terlalu malas untuk menanggapinya. Atau mungkin juga karena ada hal yang kurang berkenan di hati orang tersebut terkait kehadiran kita. Who knows?

Kita ini hidup serba salah =D Ibarat sebuah hikayat tentang seorang ayah, anaknya dan seekor keledai. Suatu ketika mereka sedang melakukan perjalanan. Saat berangkat dari rumah, si ayah menyuruh anaknya agar menaiki keledai yang ikut pergi bersama mereka. Setelah mereka sampai di sebuah desa, orang-orang mulai melihat dengan pandangan aneh dan berkata, “Sungguh terlalu si anak tersebut, tega sekali membiarkan ayahnya berjalan dan menuntun keledainya sementara dia enak-enakan duduk di atas keledai”. Si ayah dan si anak yang mendengar pembicaraan orang-orang di desa tersebut akhirnya berfikir dan segera berganti posisi, kali ini si ayah yang berada di atas keledai.

Minggu, 09 Agustus 2015

Permak Wajah Gratis

Sumber
Masing-masing orang pasti memiliki sifat jelek, begitu pula saya. Ingin rasanya melakukan “operasi plastik palsu” atau “permak wajah gratis”. Apa pula maksudnya istilah itu? =D Itu hanyalah istilah usang yang dulu pernah saya tulis sebagai kalimat pembuka pada sebuah artikel, dimana artikel tersebut hanya sampai pada kalimat pembukanya saja, tidak selesai sama sekali, haha -___-“

Mungkin, dari sekian banyak kekurangan atau sifat jelek saya, salah satu yang sangat ingin saya ubah adalah wajah cemberut mengkerut seperti jeruk purut ini. Setiap kali mood saya sedang jelek, atau sedang sensitif karena datang bulan, atau pun karena sebab lainnya, maka setiap kali itu pula wajah saya berubah cemberut, sangat tidak enak dipandang mata.