Pengen punya ruang tamu yang simple seperti ini :) Sumber |
Bagi
siapapun rumah adalah tempat paling nyaman sedunia, merupakan tempat pulang
yang paling dituju, merupakan tempat yang paling istimewa, dan merupakan tempat
tersimpannya seluruh memori kehidupan kita. Rumah bagi saya dan suami adalah
tempat dimana kesederhanaan berada, dengan segala kekurangannya, dengan segala
kesejukan dan kedamainnya.
Rumah
yang kami tempati ini adalah rumah sederhana yang merupakan bangunan lama,
maklum, warisan dari Bapak Mertua saya (Alm). Kami menempati bagian samping
rumah, dimana terdapat bagunan terpisah meskipun masih berada satu atap dengan
bangunan utamanya. Bangunan utama rumah ditinggali oleh Ummi (Ibu Mertua) dan
ipar saya, sehingga bila suami pergi kerja saya tidak merasakan kesepian.
Dinding
rumah kami tergolong “dinding siaga”, karena terlihat rapuh dan kurang kuat,
mungkin karena bangunan lama yang terbuat dari campuran pasir, kerikil dan
kapur. Saat pindah ke rumah ini saya merasa was-was dan khawatir (sampai
sekarang sie khawatirnya masih ada =D), takut tiba-tiba dindingnya roboh =’( Ingin sekali rasanya melakukan renovasi rumah, minimal membongkar dinding dan
mengganti gentengnya agar kami dapat tinggal dengan lebih nyaman dan tidak
khawatir lagi….
Oh
iya, menjelang Lebaran lalu, kami
mengecat dinding rumah. Yah, setelah sekian lama catnya tidak diganti, akhirnya
rumah ini punya wajah baru, aaahhh senangnya saya =D Pilihan warnanya adalah
hijau tosca muda dipadu dengan warna silver
muda untuk jendela dan pintunya. Meskipun masih belum sempurna tapi lumayanlah
untuk ukuran rumah sederhana ini.
Ada
beberapa hal yang membuat saya selalu malu bila melihat hasil dari pengecatan
rumah, karena beberapa bagian yang kami coba untuk di”renovasi” justru masuk kedalam
kategori “produk gagal”. Kenapa saya sebut begitu? Karena ya memang gagal
terbentuk sempurna =D Bagian pertama adalah sebuah pintu. Pada awalnya rumah
ini memiliki dua kamar yang berukuran kecil, sehingga kami gabungkan menjadi
satu kamar yang luas. Nah, sisa pintu kamar yang sebelumnya itu masih ada,
belum bisa “dihilangkan” (dibuang) karena masih satu bagian triplek dengan
kamar satunya. Akhirnya saya punya ide untuk berkreasi dengan si pintu ganjil
tersebut, pengennya sie dibikin kreasi seperti gambar di bawah ini.
Sumber |
Tapi apa mau dikata, saat akan dikreasikan, eh catnya habis, budget sudah tidak memungkinkan untuk membeli cat lagi. Ya sudah, kalau warnanya tidak bisa disamakan dengan warna cat dinding, di cat polos saja nanti saya coba kreasikan dengan sisa-sisa cat yang ada. Wahaha… pintu yang terbuat dari kayu tersebut malah dicat pakai cat dinding oleh suami, warna putih pula, jadi semakin tidak nyambung warnanya. Mau sedih koq terlihat merana sekali, mau tertawa rasanya menyedihkan, ya akhirnya saya bawa tertawa sajalah =D Ini dia tampilan pintu ganjil hasil dari produk gagal.
Ini gambar pohon apa ya...? =D |
Pintu
kamar berikutnya rencananya akan saya desain dengan menggunakan seni paper quilling. Ya, saya memang menyukai seni paper quilling ini, jadi saya ingin
mengaplikasikan gulungan-gulungan kertas yang unik tersebut dengan cara
ditempel ke pola yang telah dibuat. Yah, apa mau dikata, udah keburu bad mood dengan hasil pintu yang
pertama, jadinya gagal semua apa yang ingin saya kreasikan =’(
Satu
bagian lagi yang membuat saya ingin menyembunyikannya. Bagian ini terletak di
dekat meja TV, passs sekali tinggal saimprit bagian yang belum kena cat. Hal
itu terjadi karena catnya sudah habisss benar-benar habisss, jadi seperti
daerah bolong begitu. Aaahhh memalukan sekali rasanya kalau melihat daerah itu
=D
Salah satu produk DIY yang gagal =D |
Nah, sekarang akan saya ceritakan tentang kamar mandi kami. Meskipun satu bangunan namun terpisah ruangan, namun kami hanya memiliki satu kamar mandi mini yang berukuran kurang lebih 1,5 m x 3 meter. Semua orang melakukan aktifitas rutin MCK di kamar mandi itu. Dan untungnya, mesin cuci tidak ditempatkan di dalamnya, kebayang donk gimana sempitnya kalau mesin cuci juga ikutan masuk ke dalam. Pas didekat pintu masuk terdapat wastafel, tempat untuk mencuci piring atau bahkan bisa dialih fungsikan menjadi tempat membilas pakaian =D Waahhh memang unik sekali rumah kami ini, serba multifungsi sepertinya.
Oh
iya, saya pribadi sangat menyukai kegiatan yang berkaitan dengan recycle dan DIY. Apa pun itu yang
biasanya dianggap orang sebagai sampai atau barang yang tidak berguna lagi,
bisa saya sulap menjadi barang-barang yang berguna kembali. Hari Minggu kemarin
saya dan suami melakukan aktifitas yang berhubungan dengan DIY, awalnya iseng
melihat speaker jadoel yang tertumpuk
di pojok ruangan, akhirnya kami punya ide untuk me-recycle-nya menjadi rak buku atau meja tempat laptop. Maklum, sudah
sejak dulu saya ingin sekali memiliki rak buku yang unik untuk koleksi
buku-buku saya yang sudah sangat menumpuk di kamar.
Idenya
sie sederhana, hanya membongkar speaker
tersebut dan mengeluarkan komponennya. Untuk mendesain tampilannya kami
menggunakan kertas-kertas limbah percetakan. Kertas-kertas sisa itu kami ambil
dari usaha percetakan kecil-kecilan kami, jadi daripada terbuang percuma atau
disimpan digudang maka kami manfaatkan saja.
Tampilan speaker jadoel sebelum di proses |
Tampilan kotak bekas speaker yang telah dibersihkan |
Namanya juga laki-laki ya, tidak semua laki-laki itu memiliki seni mendesain yang eye catching. Saya tidak bermaksud untuk merendahkan suami, namun karena hasil kotak speaker yang didesain beliau terlihat acak-acakan dan dikerjakan hanya seperempat jalan, akhirnya saya yang mengambil alih untuk mendesain isinya. Awalnya sie pengen lomba gitu, lomba siapa yang paling bagus desainnya, tapi akhirnya saya juga yang menyelesaikan, yah secara gitu loh karena saya yang membutuhkannya =D
Taraaa... inilah hasil DIY dari kotak bekas sepaker jadoel =D Lumayan untuk rak buku sementara =) |
Saat
ini baru rak buku itu saja yang jadi, inginnya saya sie triplek penutup speaker-nya akan saya recycle menjadi pigura yang unik =D Tapi
mungkin bukan saat ini deh, soale lagi dikejar-kejar sama kerjaan percetakan,
huehehe… jadi dipending dulu deh project DIY-nya.
Oh iya, saya masih memiliki keinginan
untuk mendesain cat kamar dengan motif cevron!
Saya pernah melihat tayangan tentang cara mendesain ulang rumah dengan system
DIY dan langsung jatuh cinta pada motif cevron.
Rasanya terlihat unik tapi elegan bila motif cevron diaplikasikan pada cat kamar.
Pengen motif kamar yang seperti ini =) Sumber |
Yah, meskipun Saya belum tahu kapan bisa melaksanakan ide-ide DIY yang keren-keren tersebut, tapi saya berharap bisa melakukannya sedikit demi sedikit, pelan-pelan saja dan bismillah saja… =) So, tungguin aja postingan-postingan saya berikutnya ya, Insya Alloh akan saya sharing DIY ala ibu-ibu rumah tangga yang murah meriah dan mudah diaplikasikan ;)
-180815-
kreatip pisan irt yg satu ini :)
BalasHapusblog barunya cantik jelita, irda
gut lak ngontesnya yaa
makasi teh :)
HapusWaaah semangat terus mbak berkreasi di rumah.. hehe
BalasHapussemangaaattt ^^v
HapusWah pintunya nyeni banget mb, ayo dilanjutin hehe. Rak bukunya jg bagus, berbakat mb;) motif cat dinding cevron masih jarang ya kayanya, boleh juga variasinya tuh
BalasHapusmakasi mb :)
Hapus