kumpulan cerita ibu rumah tangga

Selasa, 18 Agustus 2015

Barang-Barang DIY Juga Ada Di Rumah Kami Loh...

Pengen punya ruang tamu
yang simple seperti ini :)
Sumber
Bagi siapapun rumah adalah tempat paling nyaman sedunia, merupakan tempat pulang yang paling dituju, merupakan tempat yang paling istimewa, dan merupakan tempat tersimpannya seluruh memori kehidupan kita. Rumah bagi saya dan suami adalah tempat dimana kesederhanaan berada, dengan segala kekurangannya, dengan segala kesejukan dan kedamainnya.

Rumah yang kami tempati ini adalah rumah sederhana yang merupakan bangunan lama, maklum, warisan dari Bapak Mertua saya (Alm). Kami menempati bagian samping rumah, dimana terdapat bagunan terpisah meskipun masih berada satu atap dengan bangunan utamanya. Bangunan utama rumah ditinggali oleh Ummi (Ibu Mertua) dan ipar saya, sehingga bila suami pergi kerja saya tidak merasakan kesepian.

Dinding rumah kami tergolong “dinding siaga”, karena terlihat rapuh dan kurang kuat, mungkin karena bangunan lama yang terbuat dari campuran pasir, kerikil dan kapur. Saat pindah ke rumah ini saya merasa was-was dan khawatir (sampai sekarang sie khawatirnya masih ada =D), takut tiba-tiba dindingnya roboh =’(  Ingin sekali rasanya melakukan renovasi rumah, minimal membongkar dinding dan mengganti gentengnya agar kami dapat tinggal dengan lebih nyaman dan tidak khawatir lagi….

Oh iya, menjelang Lebaran lalu,  kami mengecat dinding rumah. Yah, setelah sekian lama catnya tidak diganti, akhirnya rumah ini punya wajah baru, aaahhh senangnya saya =D Pilihan warnanya adalah hijau tosca muda dipadu dengan warna silver muda untuk jendela dan pintunya. Meskipun masih belum sempurna tapi lumayanlah untuk ukuran rumah sederhana ini.

Ada beberapa hal yang membuat saya selalu malu bila melihat hasil dari pengecatan rumah, karena beberapa bagian yang kami coba untuk di”renovasi” justru masuk kedalam kategori “produk gagal”. Kenapa saya sebut begitu? Karena ya memang gagal terbentuk sempurna =D Bagian pertama adalah sebuah pintu. Pada awalnya rumah ini memiliki dua kamar yang berukuran kecil, sehingga kami gabungkan menjadi satu kamar yang luas. Nah, sisa pintu kamar yang sebelumnya itu masih ada, belum bisa “dihilangkan” (dibuang) karena masih satu bagian triplek dengan kamar satunya. Akhirnya saya punya ide untuk berkreasi dengan si pintu ganjil tersebut, pengennya sie dibikin kreasi seperti gambar di bawah ini.

Sumber

Tapi apa mau dikata, saat akan dikreasikan, eh catnya habis, budget sudah tidak memungkinkan untuk membeli cat lagi. Ya sudah, kalau warnanya tidak bisa disamakan dengan warna cat dinding, di cat polos saja nanti saya coba kreasikan dengan sisa-sisa cat yang ada. Wahaha… pintu yang terbuat dari kayu tersebut malah dicat pakai cat dinding oleh suami, warna putih pula, jadi semakin tidak nyambung warnanya. Mau sedih koq terlihat merana sekali, mau tertawa rasanya menyedihkan, ya akhirnya saya bawa tertawa sajalah =D Ini dia tampilan pintu ganjil hasil dari produk gagal.

Ini gambar pohon apa ya...? =D
Pintu kamar berikutnya rencananya akan saya desain dengan menggunakan seni paper quilling. Ya, saya  memang menyukai seni paper quilling ini, jadi saya ingin mengaplikasikan gulungan-gulungan kertas yang unik tersebut dengan cara ditempel ke pola yang telah dibuat. Yah, apa mau dikata, udah keburu bad mood dengan hasil pintu yang pertama, jadinya gagal semua apa yang ingin saya kreasikan =’(

Satu bagian lagi yang membuat saya ingin menyembunyikannya. Bagian ini terletak di dekat meja TV, passs sekali tinggal saimprit bagian yang belum kena cat. Hal itu terjadi karena catnya sudah habisss benar-benar habisss, jadi seperti daerah bolong begitu. Aaahhh memalukan sekali rasanya kalau melihat daerah itu =D

Salah satu produk DIY yang gagal =D

Nah, sekarang akan saya ceritakan tentang kamar mandi kami. Meskipun satu bangunan namun terpisah ruangan, namun kami hanya memiliki satu kamar mandi mini yang berukuran kurang lebih 1,5 m x 3 meter. Semua orang melakukan aktifitas rutin MCK di kamar mandi itu. Dan untungnya, mesin cuci tidak ditempatkan di dalamnya, kebayang donk gimana sempitnya kalau mesin cuci juga ikutan masuk ke dalam. Pas didekat pintu masuk terdapat wastafel, tempat untuk mencuci piring atau bahkan bisa dialih fungsikan menjadi tempat membilas pakaian =D Waahhh memang unik sekali rumah kami ini, serba multifungsi sepertinya.

Oh iya, saya pribadi sangat menyukai kegiatan yang berkaitan dengan recycle dan DIY. Apa pun itu yang biasanya dianggap orang sebagai sampai atau barang yang tidak berguna lagi, bisa saya sulap menjadi barang-barang yang berguna kembali. Hari Minggu kemarin saya dan suami melakukan aktifitas yang berhubungan dengan DIY, awalnya iseng melihat speaker jadoel yang tertumpuk di pojok ruangan, akhirnya kami punya ide untuk me-recycle-nya menjadi rak buku atau meja tempat laptop. Maklum, sudah sejak dulu saya ingin sekali memiliki rak buku yang unik untuk koleksi buku-buku saya yang sudah sangat menumpuk di kamar.

Idenya sie sederhana, hanya membongkar speaker tersebut dan mengeluarkan komponennya. Untuk mendesain tampilannya kami menggunakan kertas-kertas limbah percetakan. Kertas-kertas sisa itu kami ambil dari usaha percetakan kecil-kecilan kami, jadi daripada terbuang percuma atau disimpan digudang maka kami manfaatkan saja.

Tampilan speaker jadoel sebelum di proses

Tampilan kotak bekas speaker yang telah dibersihkan

Namanya juga laki-laki ya, tidak semua laki-laki itu memiliki seni mendesain yang eye catching. Saya tidak bermaksud untuk merendahkan suami, namun karena hasil kotak speaker yang didesain beliau terlihat acak-acakan dan dikerjakan hanya seperempat jalan, akhirnya saya yang mengambil alih untuk mendesain isinya. Awalnya sie pengen lomba gitu, lomba siapa yang paling bagus desainnya, tapi akhirnya saya juga yang menyelesaikan, yah secara gitu loh karena saya yang membutuhkannya =D


Taraaa... inilah hasil DIY dari kotak bekas sepaker jadoel =D
Lumayan untuk rak buku sementara =)

Saat ini baru rak buku itu saja yang jadi, inginnya saya sie triplek penutup speaker-nya akan saya recycle menjadi pigura yang unik =D Tapi mungkin bukan saat ini deh, soale lagi dikejar-kejar sama kerjaan percetakan, huehehe… jadi dipending dulu deh project DIY-nya.  Oh iya, saya masih memiliki keinginan untuk mendesain cat kamar dengan motif cevron! Saya pernah melihat tayangan tentang cara mendesain ulang rumah dengan system DIY dan langsung jatuh cinta pada motif cevron. Rasanya terlihat unik tapi elegan bila motif cevron diaplikasikan pada cat kamar.

Pengen motif kamar yang seperti ini =)
Sumber

Yah, meskipun Saya belum tahu kapan bisa melaksanakan ide-ide DIY yang keren-keren tersebut, tapi saya berharap bisa melakukannya sedikit demi sedikit, pelan-pelan saja dan bismillah saja… =) So, tungguin aja postingan-postingan saya berikutnya ya, Insya Alloh akan saya sharing DIY ala ibu-ibu rumah tangga yang murah meriah dan mudah diaplikasikan ;)



-180815-

6 komentar:

  1. kreatip pisan irt yg satu ini :)
    blog barunya cantik jelita, irda
    gut lak ngontesnya yaa

    BalasHapus
  2. Waaah semangat terus mbak berkreasi di rumah.. hehe

    BalasHapus
  3. Wah pintunya nyeni banget mb, ayo dilanjutin hehe. Rak bukunya jg bagus, berbakat mb;) motif cat dinding cevron masih jarang ya kayanya, boleh juga variasinya tuh

    BalasHapus