Sumber |
Diantara
tanda bahwa hijabmu telah syar’i adalah pantas digunakan untuk sholat, tanpa
perlu memakai mukena lagi, selama suci dari najis (karena telah menutup aurat
dengan sempurna). Bila masih mengenakan mukena karena “hijabmu” tidak pantas
digunakan untuk sholat (padahal suci dari najis), berarti “hijabmu” belum
menepati syarat syar’i busana muslimah.
·
Menutup seluruh aurat
·
Longgar, lebar dan sederhana
·
Tidak tipis atau transparan
·
Tidak ketat atau sempit
·
Warna tidak menggoda
·
Tidak kelihatan seksi/menggoda
·
Tidak memperlihatkan lekuk-lekuk tubuh
·
Tidak dihias-hias
·
Tidak memancing syahwat bagi yang melihat
·
Tidak wajib bercadar, namun bercadar lebih baik
Hijab
itu untuk menutupi keindahan dan kecantikan wanita, sehingga tidak membuat
lelaki tergoda, dan agar wanita aman dari sasaran kejahatan, serta bukan untuk
membuat wanita terlihat semakin cantik dan menggoda lelaki. Maka berbagai
pakaian modis, kerudung gaul, baju ketat, dan pakaian yang dihias-hias membuat
wanita tampak semakin cantik, seksi, menggoda, belumlah memenuhi kriteria hijab
syar’i seperti yang disebutkan di atas, namun justru bertentangan dengan fungsi
hijab tersebut.
Fngsi
hijab adalah untuk menutupi aurat atau perhiasan wanita dari pandangan lelaki
yang bukan mahromnya. Maka jangan kenakan hijab yang justru berfungsi sebagai
perhiasan, karena hilanglah esensi dari hijab tersebut. Semakin dalam
pemahamannya, maka semakin sederhana pula penampilannya, karena sungguh hijab
itu untuk meraih ridho Alloh SWT, bukan decak kagum khalayak.
“Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke
seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk
dikenal, karena itu mereka tidak diganggu.” (QS Al – Ahzab : 50)
“Dan hendaklah mereka menutupkan kain
kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya.” (QS An – Nuur
: 31)
Wanita
yang “berkerudung” masih kelihatan menggoda dan menimbulkan fitnah jika :
·
Berkerudung tapi tidak menutupi dada
·
Berkerudung tapi pakaiannya ketat
·
Berkerudung tapi pakaiannya tipis/transparan
·
Berkerudung tapi pakaiannya terlihat seksi dan
menggoda
·
Berkerudung tapi motif/warna pakaiannya ngejreng
·
Berkerudung tapi ber-make up menarik perhatian
·
Berkerudung tapi bau minyak wanginya kemana-mana
·
Berkerudung tapi suka ikhtilath (campur baur dengan lelaki)
·
Berkerudung tapi jalannya lenggak-lenggok
·
Berkerudung tapi nada bicaranya menggoda
·
Berkerudung tapi sandal/sepatunya hak tinggi
·
Berkerudung tapi memakai celana panjang, apalagi
ketat
·
Berkerudung tapi rok kurang panjang (kaki
terlihat)
·
Berkerudung tapi rambut disanggul menonjol dari
balik hijab
·
Berkerudung tapi rambut menonjol seperti punuk
unta
·
Berkerudung tapi kelihatan poni rambutnya (tidak
tertutup sempurna)
·
Berkerudung tapi berduaan dengan lelaki yang
bukan mahrom (khalwat) nya
Padahal rujukan asasi dari
kerudung/jilbab/hijab itu adalah agar kaum wanita tidak menjadi “magnet” fitnah
bagi kaum lelaki. Mudah-mudahan Alloh semakin memperbaiki urusan kaum wanita
muslimah, dimanapun mereka berada.
*Nasehat di atas saya copas dari salah
satu sosmed. Setiap kali membaca nasehat seperti ini membuat saya seakan terus
diingatkan untuk terus memperbaiki diri dan jangan takut berubah untuk menjadi
pribadi yang lebih baik lagi, yang sesuai dengan syari’at agama Islam dan yang
sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW.
Saya sebagai manusia biasa juga pasti
memiliki banyak kekurangan dan kesalahan, masih suka setengah-setengah dalam
urusan memperbaiki diri dan berbuat kebaikan, astagfirullah… =’( Setiap ingin berubah untuk menjadi wanita
muslimah yang sebenarnya, selalu saja ada syeitan yang menggoda dengan gemerlap
kilau dunia atau dengan manisnya ucapan pujian manusia lainnya. Memang,
disetiap niat kebaikan yang akan kita lakukan pasti akan menemukan godaan, jadi
tergantung bagaimana kuatnya iman kita untuk menjalankan niat baik tersebut.
Saya pun masih mencoba dan melakukan
perbaikan pada pakaiannya, memang saya akui masih “setengah-setengah”.
Kerudungnya udah pas, double kerudung
dan panjang sampai menutupi perut, tapi masih menggunakan celana yang berbahan
kain, ternyata masih belum sesuai dengan kriteria. Memang sie menggunakan
celana itu lebih praktis, apalagi bila kita ada aktifitas outdoor yang menuntut gerak cepat, gesit dan lincah, dan pasti
berpikiran kalau mengenakan gamis yang panjang akan sangat merepotkan, ribet.
Namun, itulah yang namanya godaan ya… pasti sulit untuk menghadapinya.
Selama kita masih memiliki niat untuk
memperbaiki diri dan menegakkan kebenaran, maka teruslah berusaha untuk melakukan
yang terbaik. Alloh Maha Tahu dengan apa-apa yang kita lakukan, Insya Alloh
pasti dipermudah oleh-Nya, aamiin ya Robb.
Wallahu’alam….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar