kumpulan cerita ibu rumah tangga

Selasa, 04 Agustus 2015

Dinikmati Saja...

Sebenarnya tulisan ini saya buat di HP sebagai bentuk luapan perasaan (cieee...), mungkin karena pada saat itu charger laptop saya sedang konslet, jadi daripada kata-katanya terbuang percuma ya lebih baik saya tuangkan kedalam bentuk tulisan ini ^^

Ya, nikmati saja setiap kesulitan yg hadir di hidup kita. Nikmati saja setiap peluh dari kerja keras dan pengorbanan kita. Nikmati saja setiap perih dari perjalanan kita. Just enjoying... =) Kalimat-kalimat penyemangat tersebut terkadang dirasa cukup ampuh untuk membuat semangat kita bangkit kembali, meskipun di lain waktu sering kali hanya terdengar sebagai selentingan kalimat yang biasa saja. Efek dari kalimat positif itu pada dasarnya terletak pada diri kita sendiri kan, jadi kalimat itu akan menjadi positif atau negatif tergantung dari bagaimana perspektif kita menilainya.

Sumber
Dan... ada saat-saat tertentu dimana kita sudah tidak ingin (bukan tidak mampu) untuk melampiaskan perasaan sesak yg penuh menumpuk di hati. Saat-saat dimana kita hanya bisa terdiam dan tersenyum manis. Saat-saat dimana kita lebih memilih untuk menertawakan masalah daripada meratapi atau menangisinya. Saat-saat dimana kita lebih ikhlas untuk menerima takdir dan mencoba menjalaninya dengan penuh harapan terbaik yg masih kita miliki.

Mungkin karena kita telah sadar, bahwa ketika kita menangisi masalah atau ketika kita mulai pesimis melihat kehidupan, pada saat itulah kita menyadari bahwa hal itu hanya mendatangkan hasil yg negatif. Menguras tenaga dan pikiran, namun tidak menyisakan manfaat sama sekali. Akan berbeda bila kita menyikapinya dengan tersenyum atau bahkan menertawakan kekonyolan masalah yg sedang kita hadapi, ya meskipun pada kenyataannya masalah itu memang berat. Tersenyum dapat membuat hati lebih tenang dan bisa saja membuka pikiran untuk mendapatkan solusi-solusi untuk menyelesaikan masalah. Who knows, right?

Apa yang kita sebut sebagai masalah, belum tentu orang lain mengatakan hal yang sama. Apa yang kita katakan sebagai pengorbanan, belum tentu orang lain berpikiran yang sama. Apa yang kita bicarakan sebagai kerja keras dan usaha, belum tentu orang lain juga beranggapan yang sama. Semua itu terletak pada parameter penilaian masing-masing orang yang tentu saja berbeda. Kita tidak bisa memaksakan orang lain harus memiliki pola pikir yang sama dengan kita. Meskipun mungkin kita terlihat seperti sosok pribadi yang berbeda (unik) dari kebanyakan orang lain dan meskipun apa yang kita sampaikan atau kita kerjakan tidak mendapatkan respon yang kita harapkan, kita harus tetap mempertahankan apa yang kita punya, karena disitulah letak keunikan kita dan disitulah letak esensi untuk menikmati hidup kita yang sebentar ini. Wallahu'alam...



-010815-


Tidak ada komentar:

Posting Komentar