Sebenarnya
tulisan ini saya buat di HP sebagai bentuk luapan perasaan (cieee...), mungkin
karena pada saat itu charger laptop saya sedang konslet, jadi
daripada kata-katanya terbuang percuma ya lebih baik saya tuangkan kedalam
bentuk tulisan ini ^^
Ya,
nikmati saja setiap kesulitan yg hadir di hidup kita. Nikmati saja setiap peluh
dari kerja keras dan pengorbanan kita. Nikmati saja setiap perih dari
perjalanan kita. Just enjoying... =) Kalimat-kalimat penyemangat tersebut
terkadang dirasa cukup ampuh untuk membuat semangat kita bangkit kembali,
meskipun di lain waktu sering kali hanya terdengar sebagai selentingan kalimat
yang biasa saja. Efek dari kalimat positif itu pada dasarnya terletak pada diri
kita sendiri kan, jadi kalimat itu akan menjadi positif atau negatif tergantung
dari bagaimana perspektif kita menilainya.
Sumber |
Dan...
ada saat-saat tertentu dimana kita sudah tidak ingin (bukan tidak mampu) untuk
melampiaskan perasaan sesak yg penuh menumpuk di hati. Saat-saat dimana kita
hanya bisa terdiam dan tersenyum manis. Saat-saat dimana kita lebih memilih
untuk menertawakan masalah daripada meratapi atau menangisinya. Saat-saat
dimana kita lebih ikhlas untuk menerima takdir dan mencoba menjalaninya dengan
penuh harapan terbaik yg masih kita miliki.
Mungkin
karena kita telah sadar, bahwa ketika kita menangisi masalah atau ketika kita
mulai pesimis melihat kehidupan, pada saat itulah kita menyadari bahwa hal itu
hanya mendatangkan hasil yg negatif. Menguras tenaga dan pikiran, namun tidak
menyisakan manfaat sama sekali. Akan berbeda bila kita menyikapinya dengan
tersenyum atau bahkan menertawakan kekonyolan masalah yg sedang kita hadapi, ya
meskipun pada kenyataannya masalah itu memang berat. Tersenyum dapat membuat
hati lebih tenang dan bisa saja membuka pikiran untuk mendapatkan solusi-solusi
untuk menyelesaikan masalah. Who knows, right?
Apa
yang kita sebut sebagai masalah, belum tentu orang lain mengatakan hal yang
sama. Apa yang kita katakan sebagai pengorbanan, belum tentu orang lain
berpikiran yang sama. Apa yang kita bicarakan sebagai kerja keras dan usaha,
belum tentu orang lain juga beranggapan yang sama. Semua itu terletak pada
parameter penilaian masing-masing orang yang tentu saja berbeda. Kita tidak
bisa memaksakan orang lain harus memiliki pola pikir yang sama dengan kita.
Meskipun mungkin kita terlihat seperti sosok pribadi yang berbeda (unik) dari
kebanyakan orang lain dan meskipun apa yang kita sampaikan atau kita kerjakan
tidak mendapatkan respon yang kita harapkan, kita harus tetap mempertahankan
apa yang kita punya, karena disitulah letak keunikan kita dan disitulah letak
esensi untuk menikmati hidup kita yang sebentar ini. Wallahu'alam...
-010815-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar